Setelah sekian lama absen dari dunia pengobatan dan mengandalkan kekuatan doa dan usaha minimal, akhirnya Sabtu kemarin kami sepakat untuk mulai kembali pengobatan/ikhtiar untuk mendapatkan momongan. Jujur, kenapa saya memutuskan untuk break sementara adalah karena, saya lelah, saya capek (baik mental maupun materi) dan yang pasti saya amat sangat malas untuk minum obat2 hormon yang entah efeknya nanti bagaimana. Bukan, saya bukan putus asa, tapi saya break untuk mengumpulkan kembali semangat saya, supaya saya kuat kembali secara mental dan materi. Terakhir ke konsul ke dokter adalah sekitar Maret 2010, ketika saya disuntik pecah telur, 1 ampul Pregynil yang harganya lumayan menguras kantong kami. besar sekali harapan dan keyakinan saya saat itu, namun rupanya Allah belum juga mempercayakan kami untuk menerima amanahNya. akhirnya saya hanya bisa berserah dan belajar ikhlas. Alhamdulillah, saya mampu meredam semua "pemaksaan" kehendak saya pada Allah. dan saya tidak terlalu memikirkan masalah anak kembali. Namun mendekati ulang tahun pernikahan kami, rasa itu datang kembali. saya kembali mengingat peristiwa keguguran saya di Maret 2009, saya terus "mengutuk" diri saya dengan pernyataan "seandainya saya tidak....." "pasti saya sudah......". Ya Allah saya kembali tidak ikhlas dan menyesalkan keadaan. padahal Allah yang paling tau kapan saat yang tepat buat kami.
saya kembali tertekan, belum lagi mendengar omongan, pertanyaan,dll. terlebih saya sedang cuti panjang, sehingga sehari-hari saya sering di rumah menunggu suami pulang kerja, dan saya merasakan kesepian yang amat sangat. Saya sering bersedih dikala merasa sepi, dan hanya dengan kekuatan doa orangtua, khususnya Ibu yang membuat saya tegar. Tapi saya bersyukur, masih banyak juga yang mendoakan kami dan perhatian terhadap kami.
Alhamdulillah, suami telah tercerahkan dan mau juga turut memeriksakan dirinya selain saya. Pagi kemarin setelah melihat tayangan di MNC TV tentang pengobatan alternatif bagi yang ingin mendapatkan keturunan, suami serius nonton, mencatat alamat lengkap dan nomer telepon. Sebenernya hari itu kami berniat untuk mencoba terapi urut di daerah pejaten atas info dari temam mama. namun tiba2 dia mengusulkan agar kami pergi ketempat tabib itu dulu untuk mencobanya. akhirnya pagi itu juga kami berangkat kesana, namun sebelumnya saya telepon kesana untuk memastikan lokasi. nama tabibnya adalah Pak Zafar, obatnya berupa ramuan herbal yang dibungkus kapsul, ini saya tau setelah saya membukan websitenya http://www.pengobatanzafar.com. Alamatnya di daerah cempaka Putih sebelah Univ. Islam Yarsi. bayangkan saja kami berangkat dari Pamulang menuju Campaka Putih Jaktim dengan motor. Setelah 2 jam perjalanan (yang bikin pantat panas dan sakit) kami sampai, disana ternyata banyak sekali pasangan suami istri yang ingin berobat. Dalam hati bersyukur, Ya Allah kami tidak sendiri, bahkan beberapa sudah lumayan dewasa usianya.
Tidak berapa lama tiba giliran kami. setelah masuk, si tabib mencatat nama, umur, alamat, dan no tlp kami. kamu bertanya-tanya singkat. setelah itu saya disuruh berbaring dan dia meotok perut saya, lalu bertanya sakit/tdk. Kemudian saya duduk dan dia menotok pinggang belakang saya. prosesnya cepat hanya 5 menit. Kemudian gantian suami, dia disuruh mengangkat kedua kakinya bergantian. Setelah itu dia seperti menggambar hasil diagnosanya di kertas. Lalu menyimpulan kalau rahim saya dalam keadaan baik hanya saja ada sisa darah haid yang membeku ditakutkan menjadi kista. Sedangkan suami disebutkan kondisi spermanya kurang baik. Kemudian dia mengambil secarik kertas kecil, dan menuliskan biaya obat untuk kami berdua. Dan kami sangat kaget mendengarnya. ada 2 pilihan, paket 1 yg super harga 6,9 jt, paket 2 yang biasa 5 jt.
Ketika ditanya apa bayarnya bisa cicil, tidak bisa, kalau tidak diambil hr itu gpp, nanti tinggal tlp kalau mau ambil. dan untuk konsultasi kami dikenakan biaya 200rb berdua.
wow!!! harga yang fantastis. biayanya setara dengan program kehamilan di klinik fertilitas dengan metode inseminasi. Pantas saja beberapa pasangan terlihat lemas dan menunduk ketika keluar dari ruang periksa.
Akhirnya kami memutuskan untuk mencoba ke tukang urut yang sebelumnya kami rencanakan datang kesana.
Setelah beristirahat dan makan siang di rumah mama, sore hari selepas Ashar kami lanjut ke tukang urut, namanya Ibu Asmani. rumahnya di darah pejaten, di belakang gedung ALDEVCO. namun dari mulut gang luamayan jauh kedalamnya. rumahnya bener2 di ujung, di dekat empang. Karena kami tidak tau no tlp, jadinya kami langsung datang saja, mudah2an orangnya aja. Alhamdulillah ada, yang pertama diurut adalah saya, syukur kondisi rahim saya baik2 saja. kemudian suami hanya diurut di bagian kakinya saja, dan juga dinyatakan spermanya bermasalah. Kami disarankan posisi untuk berhubungan, dan juga resep sari jagung. Jagung yang biasa, bukan jagung manis diparut lalu diperas dengan kain kasa, ditambah segelas air, aduk rata, bagi dua gelas, minum masing2 1 gelas 1 hari. Sebenernya waktu yang pas untuk datang diurut adalah saat haid hari ke-2. Jadi untuk selanjutnya lebih baik begitu. terapi ini tidak cukup 1x, yang paling lama ada sampai 6x. Ya mudah2an ini pertolongan Allah melalui si Ibu urut, yang penting kami yakin bahwa kami mampu memiliki keturunan. dibantu dengan sholat, dzikir, doa Nabi Zakaria, dan doa orangtua kami. Amin....