Selasa, 24 Maret 2009

Kehilangan calon bayi kami

Siang itu sekitar jam 11.45 siang perutku terasa mulas, aku pikir karena ingin BAB, ternyata tdk, semakin lama..aku merasakan rasa mulas yg luar biasa hebat. Rasa sakit yg belum pernah kurasakan, hampir2 aku pingsan. Keringat dingin mulai keluar. Aku tdk sanggup mengangkat tubuhku. Sampai akhirnya seorang rekan kerjaku berinisiatif mengantarku pulang. Ya Allah, pasti ini ada hubungannya dengan kandunganku, pikirku. Mungkin seperti ini rasanya kontraksi. Sampai di rumah aku langsung rebahan, tapi rasa sakitnya tidak kunjung berkurang. Aku telpon suamiku untuk mengabarkan keadaanku, dia tdk bs pulang segera, karena msh ada tugas di luar kantor. Tak lama Ibu mertuaku telpon, selesai mengajar - dia seorang guru - dia akan langsung datang menemaniku. ibuku sedang ibadah Umroh, jadi aku tdk mengabarinya. Sambil menahan sakit aku terus Beristighfar. Lama kelamaan aku bisa memejamkan mata. Ketika bangun, rasa sakitnya sudah berkurang. Aku kuatkan badanku untuk bangun dan berjalan ke kamar mandi, untuk memastikan apakah terjadi pendarahan. Syukur tidak, masih bersih. aku kembali merebahkan badanku. Jam 15.30, ibu mertuaku datang, syukurlah ada yg menemani. Sekitar jam 5 suamiku sampai di rumah
Pada saat itu, aku kembali memastikan ada/tdknya pendarahan. Ternyata ada!! Ya Allah selamatkan kandunganku. Aku langsung diantar ke RS, obgyn aku tdk praktek, ya seadanya saja.
Masuk ruang pemeriksaan dan USG. Aku ceritakan semua kronologinya. Kulihat ke layar monitor, Ya Allah, kantong dalam rahimku itu bukan berisi janin, hanya gelembung2. Aku divonis Mola, hamil anggur. Hr ini tepat usia kandunganku 7 minggu. aku tidak siap mendengar semua ini.
Dr : ini harus segera di kiuret, kalau tdk pendarahannya akan parah, dan kontraksi terjadi terus.
S : penyebabnya apa ya Dok?
Dr : biasanya ketidaksempurnaan kromosom saat pembelahan.
Tak lama suster memberikan print out hasil USG.
Saat itu rasanya badanku lemas, tdk percaya akan vonis dokter.
Dr : jadi kapan tindakannya?
S : Jumat saja Dok tunggu Ibu saya pulang Umroh
Dr : saya buat surat perintah kuret hari Jumat, habis Maghrib ya.
Kulirik foto usg, di dalam kantong itu tdk ada janin, aku berusaha menenangkan diri sendiri. Mensugestikan diri sendiri kalau semua akan baik2 saja. Suamiku terlihat lebih pasrah dan sabar. 'sabar memang belum giliran rejeki kita, Allah lebih tau yg terbaik buat kita'. Aku menahan air mataku dan berusaha terlihat tegar.
Prosedur selanjutnya rekam jantung, EKG. Setelah itu ke lab, aku diambil sampel darah dan urine. Besoknya ketemu internist untuk membaca hasil EKG dan lab.
Sepanjang perjalanan pulang, aku hanya terdiam.
Kami kehilangan calon bayi pertama kami. Mungkin Allah punya rencana lain untuk kami dan dia. Mungkin Allah terlalu sayang sama kami. air mata terus mengalir, aku tdk bisa tidur,aku terus terbangun.
Kami akan kehilanganmu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar